THE ROLE OF FORENSIC ACCOUNTING IN DETECTING FINANCIAL STATEMENT FRAUD

Abstrak

Kecurangan laporan keuangan tetap menjadi tantangan serius bagi integritas korporasi dan stabilitas pasar global, dengan estimasi kerugian tahunan lebih dari 4,5 triliun dolar AS. Metode audit tradisional seringkali gagal mengungkap skema kecurangan yang kompleks dan berteknologi tinggi, sehingga menimbulkan kebutuhan kritis akan akuntansi forensik sebagai pendekatan investigatif yang komplementer. Penelitian ini mengkaji peran akuntansi forensik dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan desain mixed-methods. Data kualitatif diperoleh melalui studi kasus skandal keuangan besar (Enron, WorldCom, HealthSouth, dan Lehman Brothers) serta wawancara semi-terstruktur dengan 30 profesional akuntansi forensik. Data kuantitatif dikumpulkan melalui survei terhadap 100 praktisi keuangan untuk menilai efektivitas teknik akuntansi forensik. Analisis tematik menunjukkan bahwa akuntan forensik memanfaatkan prosedur analitis, analisis rasio, data mining, dan teknologi digital canggih untuk mengidentifikasi anomali yang luput dari audit konvensional. Hasil analisis deskriptif dan inferensial mengonfirmasi bahwa lebih dari 70% responden menilai praktik forensik secara signifikan lebih efektif dalam mendeteksi kecurangan dibandingkan audit tradisional. Temuan ini juga menyoroti tantangan baru, termasuk resistensi organisasi, ketergantungan pada data historis, serta meningkatnya kompleksitas kecurangan berbasis digital. Penelitian ini berkontribusi pada literatur dengan menunjukkan bahwa integrasi analitik lanjutan, machine learning, dan aplikasi blockchain dapat memperkuat praktik akuntansi forensik, menjembatani kesenjangan antara audit tradisional dan pencegahan kecurangan proaktif. Implikasi teoretis dan praktisnya menekankan pentingnya mengintegrasikan akuntansi forensik dalam tata kelola perusahaan untuk memperkuat transparansi, kepercayaan investor, dan ketahanan organisasi jangka panjang.